PEKANBARU (Riau Online): Pelaksana Tugas Bupati Inhu, HR Mambang Mit mengatakan untuk meningkatkan mutu pendidikan perlu dilakukan peningkatan terhadap sarana dan prasarana pendidikan secara standar. Hal tersebut terkait dengan ditemukannya satu sekolah tak lulus ujian akhir nasional yakni di SMAN 2 Kecamatan Kelayang Kabupaten Inhu.
"Dengan kondisi seperti ini, perlu ditingkatkan pendistribusian sarana dan prasarana pendidikan secara standar yang memenuhi persyaratan peningkatan pendidikan. Unsur sarana dan prasaranan itu meliputi sarana fisik, peningkatkan mutu guru, peningkatan sarana dan prasarana sekolah serta sistem pendidikannya,"kata Mambang, Jumat (1/7).
Sedangkan penilaian UAN dilakukan berdasarkan standar nasional, dimana setiap daerah berbeda mutu pendidikan mereka. Hal tersebut ditemukan di SMAN 2 Kelayang, Mambang menilai lebih disebabkan kondisi geografis daerah itu yang tak dapat dipungkiri masih termasuk daerah pedesaan.
"Data membuktikan peserta UAN banyak berhasil di perkotaan, Kalayang termasuk daerah pedesaan dengan standar pendidikan, sarana dan prasarana yang belum memadai sementara kita ketahui kelulusan nilai UAN berdasarkan standar nasional,"ujarnya.
Jadi, agar dapat peroleh hasil yang maksimal dari UAN, sudah selayaknya pemerintah membuat standar input, setelah diberlakukan standar tersebut baru dibuat standar output.
"Untuk peningkatan mutu pendidikan, harus tetap dilakukan evaluasi terhadap kinerja guru. Kita berupaya dengan APBD Inhu Rp600 miliar lebih untuk anggaran pendidikan 23 persen dari jumlah nominal APBD faktor utama dapat meningkatkan fasilitas sarana dan prasarana agar mutu pendidikan lebih baik,"tuturnya
My Ekspression

Talk Less Do More
Senin, 16 Maret 2009
Perbaikan Ruang Kelas Butuh Rp 13,75 Triliun
Diposting oleh kristian di 07.33
Label: Manajemen Sarana Prasarana
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar