My Ekspression

My Ekspression
Talk Less Do More

Minggu, 15 Maret 2009

Sekilas Tentang Kesiswaan (II)

Diarsipkan di bawah: Sekolah Pendidikan dan Kesiswaan — muhammadyorga @ 2:54 pm
Penafsiran ekstrakulikuler hanya sebagai kegiatan tambahan -di luar kegiatan belajar mengajar di kelas- ternyata memang bukan sekadar menjadi paradigma umum pelajar sebagai objek pendidikan saja melainkan telah terjadi pergeseran makna dari berbagai sudut pandang pelaku pendidikan.
Orang tua marah kepada anaknya yang terlalu sibuk di kegiatan basket atau angklung sehingga nilai pelajarannya keteteran. Padahal -menurutnya- kewajiban utama seorang pelajar adalah ‘belajar’ (dalam arti sempit).
Guru menyarankan kelas 3 kita fokus ‘belajar’ dengan meinggalkan kegiatan ekstrakulikuler dan fokus ke Ujian dan SPMB.
Naik-tidaknya seseorang tidak bergantung kepada apakah dia aktif di kesiswaan atau tidak.
Nah lho?
Sekarang coba kita flash back, adakah perbedaan antara aktifis kesiswaan dengan siswa tanpa kegiatan (pulang sekolah main, nongkrong atau langsung pulang)? Ya, ada. Bagaimanapun, apa yang didapatkan di ekstrakulikuler angklung atau basket bukan sekadar How to Play Angklung atau Basket, tapi juga langsung maupun tidak langsung di dalamnya mengandung pelajaran seperti manajemen diri, team building, kekeluargaan, dll.
Terlalu ekstrem?
Tidak.
Pasti semua aktifis pun merasakannya. Menjadi aktifis kesiswaan otomatis memadatkan waktu kita, dan percaya atau tidak, semakin sibuk seseorang maka akan semakin baik pengelolaan hidupnya. Nongkrong para aktifis lebih bermakna (walau tetap dipenuhi dengan bergosip ria), bukan sekadar nongkrong anak jalanan yang bingung kegiatan apa yang mesti dilakukan sepanjang liburan.
Maka, apa yang salah? Sederhana, cuma perlu menggeser paradigma saja: Pembelajaran bisa didapatkan dimanapun.
Siapa yang menggesernya?
Semua, siswa dan aparat pendidikan. Manajemen sekolah perlu menggabungkan secara komprehensif aspek kurikulum dan kesiswaan. Begitu pula siswa, jangan memandang ekskul sebelah mata, sekadar pelepas dahaga setelah kejemuan di kelas.
Wahai teman-temanku para aktifis Kesiswaan,
Sudah saatnya kita menambah tenaga kita, melebarkan langkah kita, memperkeras usaha kita, untuk melakukan pemberdayaan yang lebih intensif dalam manajemen kesiswaan. ‘Menjebak’ semakin banyak orang ke dunia kesiswaan. Ingat, angkatan 2011 sudah hadir di depan mata. Terlalu lama jika kita menunggu campur tangan sekolah, lebih baik kita bergerak sekarang, lebih baik kita berusaha sekuat tenaga, menghabiskan banyak waktu kita demi tercapainya dunia ideal kesiswaan. Biarlah saat kita kelelahan, kita seka keringat kita, namun tersenyum puas melihat mereka, adik-adik kita, dapat merasakan manfaat dari dunia kesiswaan yang penuh warna.
Karena bagi saya, inilah SMA, SMA adalah dunia Kesiswaan.

0 komentar: