My Ekspression

My Ekspression
Talk Less Do More

Senin, 16 Maret 2009

Indonesia-Turki Tingkatkan Kerja Sama Pendidikan

Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Turki mempererat kerja sama bidang pendidikan. Kerja sama tersebut sebagai upaya untuk meningkatkan hubungan kedua negara yang selama ini sudah terjalin dengan baik.

Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dilakukan pada Kamis (22/1/2009) di Depdiknas, Jakarta oleh Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Bambang Sudibyo dan Menteri Pendidikan Republik Turki Husyin Celik. Sebagai tindak lanjut MoU ini akan dibentuk kelompok kerja bersama (joint working group) yang akan mendesain bentuk kerja sama lebih rinci.

Hadir pada acara Sekretaris Jenderal Depdiknas Dodi Nandika, Direktur Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Depdiknas Suyanto, Direktur Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Depdiknas Baedhowi, serta sejumlah pejabat eselon II Depdiknas.

Mendiknas mengatakan, secara garis besar kerja sama ini meliputi pertukaran informasi bidang pendidikan, pertukaran dosen, guru, mahasiswa, dan siswa, serta pertukaran tenaga ahli. Selain itu, kata Mendiknas, akan diselenggarakan kerja sama di bidang perguruan tinggi dan politeknik untuk peningkatan mutu pendidikan. "Kemudian, pengakuan gelar atau penyetaraan gelar yang dihasilkan universitas di Turki dengan universitas di Indonesia. Penyetaraan akan diatur dalam joint working group," katanya.

Selama ini, kata Mendiknas, kedua negara telah menjalin kerja sama pengembangan guru, dosen, dan kepala sekolah. Pada kunjungannya ke Turki akhir 2007 yang lalu, Mendiknas berkesempatan bertemu dengan sebanyak 40 kepala sekolah yang sedang mengikuti program kerja sama. Ke depan, kata Mendiknas, akan lebih ditingkatkan pengajaran bahasa Turki di Indonesia dan pengajaran bahasa Indonesia di Turki. "Saya berharap kerja sama ini akan berkembang lebih baik," katanya.

Husyin menyebutkan, mulai 2009, Pemerintah Turki akan meningkatkan pemberian beasiswa pendidikan jenjang S2 dan S3 kepada mahasiswa Indonesia sampai dengan 300 persen. Sebelumnya, kata dia, Pemerintah Turki hanya memberikan beasiswa pendidikan jenjang S2 dan S3 sebanyak lima orang per tahun. Mulai 2009 akan meningkat sampai dengan 20 orang per tahun. Beasiswa untuk jenjang S2 dan S3 meningkat dari dua orang menjadi lima orang, sedangkan untuk kursus bahasa Turki dari dua orang menjadi lima orang. "Khusus untuk penelitian tetap dua orang per tahun," katanya.

Lebih lanjut Husyin mengatakan, sampai dengan tahun 2006 pendidikan nasional Turki mengirimkan sebanyak 50 mahasiswa S2 dan S3 untuk belajar di luar negeri. Dia menyebutkan, setelah tahun 2006 sampai dengan sekarang telah mengirimkan sebanyak 1.000 mahasiswa S2 dan S3 untuk belajar ke luar negeri. "Mudah - mudahan kita rencanakan akan mengirimkan mahasiswa ke tiga universitas papan atas di Indonesia," ujarnya.

Husyin menambahkan, dalam waktu dekat pemerintah Turki berencana akan menerbitkan buku sejarah hubungan Indonesia dengan Turki ke dalam bahasa Turki dan meminta kepada pemerintah Indonesia untuk menerjemahkannya ke dalam bahasa Indonesia.

Selama empat hari kunjungan resminya ke Indonesia, Husyin akan mengunjungi beberapa sekolah dan universitas di Indonesia, yakni ke SMA Negeri 70 Jakarta, Sekolah Kharisma Bangsa Pondok Cabe Tangerang, Universitas Indonesia Depok, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, dan Pusat Pengembangan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P4TK) Seni dan Budaya.

0 komentar: